Pembalap Tim Pramac Ducati, Jorge Martin percaya diri bakal menjuarai MotoGP 2024. Pasalnya ia merasa memiliki faktor yang lebih baik dari rivalnya seperti Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), Enea Bastianini (Ducati Lenovo), atau Marc Marquez (Gresini Ducati).
Faktor yang dimaksud adalah perkembangan mental dan serta berbagai bidang dari dirinya yang kini semakin kuat. Mungkin ia bukanlah yang tercepat, namun di balapan MotoGP bukan melulu soal kecepatan.
Martin telah menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu rider papan atas MotoGP sejak tahun lalu di mana dia bersaing dalam perebutan gelar juara dengan sang petahana, Bagnaia. Namun sayang, perjuangannya berakhir sia-sia di akhir musim karena dia kalah dari pembalap Ducati Lenovo itu sehingga berakhir di posisi runner up.
Pada MotoGP 2024, Martinator -julukan Martin- kembali menunjukkan tajinya. Bahkan, dengan empat seri tersisa, saat ini pembalap Pramac Ducati itu unggul 10 poin di puncak klasemen, persis di atas Pecco -sapaan Bagnaia.
Berkat penampilan yang konsisten, Martin pun menjauh dari kejaran Bastianini, yang kini berjarak 79 poin darinya di posisi ketiga. Begitu pula dengan Marquez, yang terpaut 81 poin di belakangnya.
Pembalap asal Spanyol itu pun mengungkapkan bahwa dirinya memang merasa lebih kuat pada musim ini dibanding tahun lalu karena lebih unggul hampir di semua sisi dari Pecco, Bastianini dan Marquez. Meski begitu, dari segi kecepatan menurutnya mereka berempat hampir sama.
“Sekarang saya merasa lebih kuat karena saya sedikit lebih baik di hampir semua bidang. Saya tidak merasa lebih cepat,” kata Martin dilansir dari Motosan, Rabu (16/10/2024).
“Mungkin musim lalu dia (Pecco) sedikit lebih cepat atau memiliki kecepatan lebih dari yang lain. Saat ini saya merasa kami cukup dekat dengan Pecco, Enea dan Marc, kami semua serupa, tapi saya lebih kuat karena ada beberapa poin lain yang ya, saya sedikit lebih baik,” imbuhnya.
Selain itu, Martin juga merasakan perkembangan paling signifikan dalam dirinya pada musim ini dari segi mentalitas. Pada tahun lalu, dia mengaku sulit mengatasi tekanan yang ada di setiap akhir pekan balapan, terlebih lagi dia bertarung dalam perebutan gelar dengan Bagnaia, sehingga akhirnya dia banyak melakukan kesalahan di seri-seri terakhir.
“Yang banyak saya tingkatkan adalah aspek mental. Musim lalu saya kesulitan, saya tidak bisa mengatasi tekanan itu, sangat sulit bagi saya untuk mengatasinya,” ujar rider berusia 26 tahun itu.
“Saya tidak tahu bagaimana melakukannya. Saya tidak bisa tidur saat balapan. Jadi saya berkata pada diri sendiri, oke, saya butuh bantuan untuk menghadapi akhir pekan balapan dan tekanan. Jadi inilah saatnya saya berkata, ‘Oke, saya harus melakukannya’,” pungkasnya.
Duel antara Martin dan Pecco akan berlanjut pada akhir pekan ini di MotoGP Australia 2024. Balapan di Sirkuit Phillip Island itu dijadwalkan digelar pada 18-20 Oktober.