Jorge Martin menerima tantangan Pecco Bagnaia untuk mencapai seri terakhir MotoGP 2024 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, pada November nanti dengan poin yang sama di klasemen. Menurut keduanya, perebutan gelar dunia dengan cara ini bakal jauh lebih seru.
Baik Bagnaia maupun Martin sama-sama mengakui bahwa mereka adalah dua rider terkuat dan paling konsisten musim ini. Namun, mereka juga kompak mengakui bahwa mereka terlalu sering melakukan kesalahan. Atas alasan inilah mereka terus-terusan saling kejar poin sepanjang musim.
Usai Bagnaia mengalahkannya di MotoGP Motegi, Jepang, pada Minggu (6/10/2024), Martin mendapati keunggulannya makin tipis di klasemen. Marc Marquez, yang naik podium bersama mereka, iseng bertanya berapa poin yang kini memisahkan mereka dengan empat seri tersisa.
Bermula dari Pertanyaan Iseng Marc Marquez
“Jadi, berapa poin yang kini memisahkan kalian?” tanya Marquez ketika mereka berada di cool down room sebelum menjalani prosesi podium.
“Sepuluh. Sekarang situasinya akan terus seperti ini,” jawab Bagnaia.
“Sepuluh? Menarik,” ucap Marquez.
“Jorge harus membiarkanku menutup jarak menjadi nol dan kami bisa pergi ke Valencia tanpa margin!”
“Aku akan tanda tangan untuk itu,” ujar Martin sembari tertawa.
Hal ini ditegaskan lagi oleh Bagnaia dalam jumpa pers usai balap. Ia mengaku takkan keberatan jika ia dan Martin harus berebut gelar sampai seri penutup seperti musim lalu, terutama jika kali ini tak ada margin poin. Sebagai catatan, Bagnaia kini sudah meraih 8 kemenangan Grand Prix, dan Martin mengoleksi 3 kemenangan Grand Prix.
Lebih Baik Punya Peluang Ketimbang Tidak Sama Sekali
“Tentu saya akan coba menyalipnya di klasemen, tetapi saya rasa oke-oke saja ke Valencia dengan poin yang sama. Jadi, siapa pun yang memenangi balapan akan memenangkan segalanya. Saya rasa hal yang sama terjadi di Moto3 2013, dengan Luis Salom, Maverick Vinales, dan Alex Rins memperebutkan gelar dunia,” ujar Bagnaia.
Kepada Diario AS, Martin juga mengaku menyetujui gagasan Bagnaia. “Sebagai orang yang realistis dan berdarah dingin, saya akan tanda tangan jika tiba di Valencia dengan peluang (jadi juara). Itu berarti usai tiga balapan di Asia kami akan tetap setara dan berarti kami berdua bekerja dengan sangat baik,” ungkapnya.
“Saya lebih memilih tiba (di Valencia) dengan peluang ketimbang tanpa peluang. Itu alasan saya setuju. Tentu saja saya akan mengerahkan 100%, memenangkan banyak balapan, dan coba bertahan di depan Pecco demi tiba di Valencia dengan keunggulan. Namun, jika tidak begitu, saya tetap akan berjuang,” tutup Martin.
Sumber: MotoGP, Diario AS