Francesco Bagnaia, Jorge Martin, dan Enea Bastianini kompak menyerukan bahwa ejekan kepada Marc Marquez diharapkan tidak terjadi lagi pada MotoGP Emilia Romagna 2024.
Memasuki seri balap ke-14 dari MotoGP 2024 yang akan kembali bergulir di Sirkuit Misano, Rimini, Italia, kekhawatiran muncul.
Penyebabnya adalah momen tak mengenakkan pada GP San Marino di tempat yang sama dua pekan yang lalu.
Di sirkuit yang juga menjadi kandang para pembalap Italia, Marc Marquez selaku juara balapan utama mendapat ejekan atau cemoohan ketika naik ke atas podium.
Sorakan dari penggemar yang sebagian besar adalah fan Valentino Rossi terdengar berteriak “huu!” saat Marquez naik podium untuk menerima piala.
Pemandangan itu mengundang kritik dari berbagai kalangan pihak, termasuk dari tim Marquez sendiri, Gresini, yang berasal dari Faenza, salah satu kota di region Emilia Romagna.
Marquez menyadari dan sangat tahu alasan di balik cemoohan yang ia terima di Misano.
Tekanan bisa dialaminya lagi karena dalam jeda antara GP San Marino dan GP Emilia Romagna, Rossi kembali mengungkit perseteruan dengan Marquez.
Dalam podcast Mig Babol yang tayang pada 11 September lalu, Rossi menyebut Marquez adalah pembalap paling kotor yang pernah ada.
Rossi masih belum memaafkan Marquez karena kecurigaan bahwa si Alien sengaja menjegalnya untuk menjadi juara pada 2015.
Namun, jelang chapter kedua dari rangkaian balapan di Misano, Marquez enggan terpengaruh.
“Saya mendengar apa yang terjadi. Saya bahkan menonton videonya,” kata juara dunia delapan kali itu kepada stasiun televisi Spanyol, DAZN, dikutip via Paddock-GP.
“Namun, saat ini saya punya prioritas lain. Saya seorang pembalap aktif, tidak akan membiarkan diri saya terganggu oleh kontroversi ini.”
“Saya sudah mengalami segalanya, saya tahu di mana pikiran saya seharusnya berada. Tidak ada yang akan mengalihkan perhatian saya dari tujuan saya,” tegas pembalap 31 tahun itu.
Meski sudah legawa dengan hinaan yang diterima, Marquez tetap menyayangkan penggemar yang terus mencemoohnya.
“Fan punya hak untuk mendukung pembalap favoritnya, tapi itu tidak membenarkan mereka untuk mencemooh pembalap lain,” jelas Marquez.
“Kita tidak bisa mengendalikan reaksi seperti ini, tapi itu tidak menyenangkan,” tambahnya.
Dukungan kepada Marquez diberikan oleh para kompetitornya dalam konferensi pers pra-event MotoGP Emilia Romagna pada Kamis (19/9/2024).
Francesco Bagnia dan Enea Bastianini (Ducati Lenovo) dan Jorge Martin (Prima Pramac) turut menyuarakan pesan yang sama.
Ketiganya sepakat untuk tetap saling respek terhadap satu sama lain dan membuat persaingan di MotoGP tetap berlangsung dengan sehat.
Bagnaia, yang notabene murid Rossi, pun memposisikan diri saat menjadi yang dicemooh.
“Cemoohan adalah bentuk kurangnya rasa hormat,” kata pembalap yang akrab disapa Pecco itu.
“Kami selalu melakukan yang terbaik di trek. Perilaku seperti ini tidak hanya terjadi di Italia, saya juga mengalami hal yang sama di Barcelona.”
“Di podium, Anda tahu Anda telah memberikan segalanya, tetapi mendengar ejekan ini sungguh tidak dapat dipahami.”
“Saya ingin olahraga kita tetap bersih,” kata Juara Dunia tiga kali itu.
Sementara Bastianini, sebagai pembalap asal Italia, juga tak enak hati sebagai pihak turan rumah.
“Mendengar siulan mengejek tidak pernah menyenangkan. Saya harap ini akan berubah. Rasa hormat terhadap semua pembalap harus diutamakan, ini penting,” tegasnya.
Adapun Martin, dia menunjuk bagaimana pembalap membahayakan diri mereka untuk meraih kemenangan sekaligus memberikan pertunjukan.
“Dicemooh setelah mempertaruhkan nyawa di atas motor adalah tindakan yang tidak terhormat,” kata Martin yang menjadi tumbal dalam transfer Marquez ke Ducati pada MotoGP 2025.
“Kami memberi 100 persen dan kita harus menyadari hal itu, tak peduli bagaimana rivalitasnya,” tukas dia.