Hanya Francesco ‘Pecco’ Bagnaia dan Jorge Martin yang berpeluang mematahkan rekor poin terbanyak sepanjang sejarah MotoGP. Pembalap Gresini Racing, Marc Marquez tidak masuk hitungan.
Perburuan gelar juara dunia MotoGP 2024 menempatkan Pecco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan Jorge Martin (Pramac Prima) sebagai favorit.
Meski demikian, Marc Marquez maupun Enea Bastianini juga tidak bisa disingkirkan dari daftar contender musim ini.
JM89 yang mengumpulkan 392 angka, sementara berada di puncak Klasemen MotoGP 2024.
Pembalap asal Madrid ini unggul 10 angka dari Pecco Bagnaia yang mengekor di posisi kedua, diikuti Enea Bastianini (313) dan Marc MarqueZ (311).
Jika Enea Bastianini atau Marc Marquez menjadi juara dunia MotoGP 2024, dipastikan rekor poin terbanyak sepanjang sejarah MotoGP tidak akan terpecahkan.
Maksimal EB23 akan mengemas 461 angka, sedangkan MM93 mentok mengumpulkan poin 459. Jumlah ini sudah dikalkulasikan dengan 148 poin yang diperebutkan pada 4 seri sisa di MotoGP 2024.
Sedangkan untuk rekor poin terbanyak sepanjang sejarah perburuan gelar juara dunia MotoGP, masih dipegang oleh Pecco Bagnaia.
Suamo Domizia Castagnini menyegel gelar juara dunia MotoGP 2023 dengan jumlah poin di klasemen akhir mencapai 467. Angka tersebut jelas lebih banyak saat Bagnaia menyabet kampiun MotoGP 2022 (265).
Maklum, dengan adanya balapan sprint race, otomatis jumlah poin di klasemen akhir MotoGP akan lebih banyak dari edisi 2022 ke bawah.
Lantas berapa poin yang akan didapatkan oleh Jorge Martin dan Pecco Bagnaia jika menyapu bersih empat seri sisa dengan kemenangan sempurna?
Jorge Martin maksimal akan mengumpulkan 540 poin. Itu dengan catatan dia memenangkan sprint dan main race di GP Australia, Thailand, Malaysia dan Jepang.
Sedangkan Pecco, dia maksimal akan meraih poin 530 dengan skenario yang sama.
Menjadi sebuah paradoks tersendiri dalam persaingan gelar juara dunia MotoGP 2024.
Martinator, diketahui tiga kali memenangkan balapan main race sepanjang tahun 2024. Jumlah ini terpaut jauh dari Pecco Bagnaia yang sudah 8 kali finis terdepan.
Alasan mengapa JM89 menduduki posisi puncak klasemen karena dia cukup sering memenangkan sprint race, yakni lima kali. Satu lebih sedikit dari Pecco Bagnaia.
Faktor kedua, Pecco Bagnaia juga sering kehilangan poin. Tercatat dia 7 kali crash di MotoGP 2024. Dan tiga di antaranya berujung tidak memperoleh poin sama sekali dari sesi main race.
Hal itu diamini oleh salah satu petinggi Ducati Lenovo Team, Davide Tardozzi.
“Sungguh paradoks jika kita berpikir bahwa Pecco telah memenangi delapan balapan sementara Jorge telah memenangi tiga balapan, dan meskipun demikian ia tertinggal 10 poin di klasemen kejuaraan,” terangnya, dikutip dari laman Crash.
Terlepas dari itu, satu hal yang pasti dalam persaingan gelar juara dunia MotoGP 2024. Pembalap yang akan mengakhiri musim sebagai kampiun ialah berasal dari Ducati, entah itu Jorge Martin, Pecco Bagnaia, Enea Bastianini atau Marc Marquez.